Kenapa setiap mendengar kalimat “SATU KALI LAGI” hati ini terasa tercabik-cabik tak karuan? Seolah tak ingin kalimat itu muncul lagi. Kuakui, kalimat itu memang pernah ku ucapkan sebelumnya, tapi apa yang aku ucapkan itu menjadi suatu pertanda awal yang sangat menakutkan bagiku. Namun kalimat itu juga sebagai tanda awal yang baik bagiku karena aku belum mengetahui makna di balik itu. Tapi untuk kali ini tak ingin mewujudkan kalimat “SATU KALI LAGI” itu. Karena sungguh, kadang aku tersiksa oleh kalimat itu. Aku tak ingin kalimat itu terus menghantui kehidupanku, membawa kealam yang tak ku kehendaki. Seandainya dulu aku tak pernah mengucapkannya mungkin aku takkan pernah se-troma ini (pikiranku kacau). Sungguh aku tak ingin pengalaman ku untuk mendengar bahkan mengucapkan kata “satu kali lagi” terulang kembali.
Kadang memori masa laluku mengingatkan tentang itu. Rasa bersalah itu terus muncul. Aku ingat saat pergi bermain terakhir, dengan keadaan ku yang sangat malas, dia terus memaksa ku untuk pergi, dia terus membujuk untuk pergi dengan kalimat “SATU KALI LAGI” akhirnya kalimat ini lah yang muncul dimulutku “oke, baiklah ini adalah kali terakhir kita untuk pergi, sesudah itu kita tidak akan pergi bermain lagi untuk selamanya,” ya emang sesudah itu kami tak lagi pernah pergi bermain, bahkan untuk ketemu tatap muka pun juga tidak , paling tidak hanya selisih jalan sekitar bebrerapa kali. Aku takut jika ucapku ku yang seperti ini kembali terulang.
Aku pernah curhat kepada sahabatku, dengan lantangnya dia menjawab bahwa kalimat itu adalah kalimat yang paling menyakitkan bagi seseorang, apalagi bagi seseorang yang dicintai. Mendengar ucapnya itu aku sangat menyesal, dan rasa bersalah itu pun tumbul dalam sanubariku.
Untuk saat ini, aku yakin aku tidak akan mengikuti kemauan mu , tapi maaf jika itu membuatmu tersiksa. Karena aku tak ingin kejadian itu terulang kembali. Cukup hanya satu kali. Karena aku yakin apabila ku ikuti kemauanmu dengan kalimat “SATU KALI LAGI”, kemungkinan besar keadaan yang tak ku harapkan itu akan terulang. Jujur, aku takut kehilanganmu. Semua ini aku lakukan karena aku menyangimu dan diriku. dalam hatiku berjanji, apabila esok aku telah menginjak perguaruan tinggi aku tak akan mengikuti cara konyol seperti yang kau ucapkan.
Sejenak ku berfikir, seandainya jika nanti kita terpisah oleh jarak apakah engkau akan terus mengigatku? Apakah engkau akan ingat dengan kenangan yang pernah kita lalui bersama? Apakah engkau akan ingat bagaimana dengan sifatku? Saifat baikku, sifat burukku, ? Sungguh. Mungkin hanya dirimulah yang tahu.
Aku yakin, seandainya aku mengikuti cara konyolmu itu, mungkin aku akan terus teringat sama dirimu, sama raut wajahmu yang unik serta cara tatapan tajam mu yang membuat ku tak konsentrasi untuk melakukan apapun yang dibebankan kepadaku. Hal inilah yang mendasariku untuk tidak melakukan itu, Untuk itu aku menginginkan sesuatu yang wajar darimu. Tak usah terlalu berlebihan dalam menikmati hidup. Untuk apa melakukan sesuatu yang belum tentu akhirnya, maaf jika aku terlalu mengikuti egoku. Bukan aku tak ingin melakukannya, tapi aku takut. Sungguh..aku takut kehilanganmu. Karena bagiku kalimat “SATU KALI LAGI” merupakan suatu awal dari perpisahan. Yang aku pun tak ingin itu terjadi. Baik itu pada dirimu maupun pada diriku.
I LOVE YOU
@curhatanku kali ini
@tak ingin terulang kembali.......
@”SATU KALI LAGI” tak seindah yang dibayangkan
No comments :
Post a Comment