Thursday 13 February 2020

51 Pelajaran Hidup..

1. Ketika aku semakin besar, aku menyadari keluarga adalah yang terpenting dari segalanya.
2. Jejak digital itu kejam, jadi hati-hati dengan coretan masa lalu. Coretan yang merugikanmu kelak.
3. Mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah.
4. Usaha itu penting.
5. Kehilangan mengajarkan Ku bahwa mencintai tak harus berlebihan, sewajarnya saja.
6. Ternyata bersifat apa adanya itu menguntungkan. Tak perlu canggung ketika ada orang lain tahu akan kekurangan kita.
7. Ternyata dalam suatu kelompok besar akan ada suatu kelompok kecil, didalam kelompok kecil akan ada lagi kelompok lebih kecil lagi, mereka saling merumpi, terkadang juga saling memburukkan, bahkan juga ada yang ingin keluar dari kelompok besarnya.
8. Persahabatan lawan jenis, memang tidak ada yang murni. Akan ada sesuatu yang terselubung didalamnya.
9. Kegagalan mengajarkanku bahwa aku harus tegar dari yang biasanya. Harus kuat dari yang seharusnya.
10. Ketika aku melihat disekelilingku, Aku menyadari, bahwa rezeki sudah ada yang mengatur, meskipun sekeras apapun usahanya, jika Tuhan berkehendak rezekinya segitu, maka akan tetap segitu.
11. Dengan jejaring sosial, kita akan mudah mendapat informasi. Filter mana yang terbaik.
12. Hanya beberapa bagian kecil orang saja yang men-share makanan di jaringan sosial lalu mencoba membuatnya.
13. Di tahun 2019 keatas hampir semua orang usia 10-an keatas memiliki jaringan sosial.
14. Seseorang yang beberapa kali berbohong , tidak menutup kemungkinan ia untuk kembali berbohong untuk masa yang panjang.
15. Diumur 24 Aku menyadari, mempercayai seseorang cukup 3 kali. Jika dia berbohong lagi cukup mengiyakan perkataannya tanpa diikuti embel² apapun.
16. Ternyata dari sekian banyak teman hanya beberapa orang saja yang ingat kalau dia berhutang. Selebihnya pura-pura tidak tahu atau melupakan begitu saja.
17. Tempat curhat terbaik itu adalah pada orang yang pendiam, kenapa? Karena dia tidak akan menceritakan kemana-mana. Sedang pada orang yang banyak bicara, yakinlah cerita mu akan meluap kemana-mana meskipun kau pastikan dia akan menutup rapat mulutnya.
18. Jika kalian bertanya kepada ku, percayalah, aku adalah orang yang paling menyesal didunia.
19. Menjadi seorang kakak harus mengalah, tetapi itu tidak berlaku untukku. Percayalah , aku adalah seorang yang egois.
20. Adik beradik memang sering bertengkar, tapi yakinlah setelah beberapa waktu membisu, semua akan membaik begitu saja.
21. Dari segi uang jajan, anak paling bungsu akan lebih berlebih dibanding kakaknya.
22. Komitmen adalah harga mati. Ketika kamu sudah bertekad akan sesuatu, semua akan terlewati dan terselesaikan.
23. Orang kaya sesungguhnya akan berpenampilan biasa saja, beda dengan yang baru kaya.
24. Banyak orang kaya yang perhitungan, karena mereka tau mencari uang itu susah.
25. Diumur hampir seperempat abad, aku menyadari, pertemananku berkurang drastis. Masing-masing telah sibuk dengan kehidupannya masing-masing.
26. Aku menyadari betapa meruginya menceritakan keburukan orang lain. Ketika kita menceritakan keburukan seseorang tanpa sadar kita membuka aib kita sendiri dan menjadi lahan luas bagi seseorang untuk menjatuhkan kita dan menyerang balik.
27. Orang yang menyukai kita sejatuh apapun pasti akan tetap membela, sedang yang tidak menyukai, akan lebih menjatuhkan lagi.
28. Jangan ungkapkan rahasia mu kepada temanmu, ingatlah bahwa teman bisa menjadi musuh terburukmu.
29. Kamu tidak akan mengenal teman sejati sampai kamu memiliki masalah dengannya dan membutuhkan bantuan nya, terutama yang berhubungan dengan keuangan.
30. Kebanyakan orang hanya akan tahu ketika sukses tanpa tahu sakit dan kegagalan yang dirasakan. Hanya orang tua yang berdiri disamping saat kita gagal.
31. Kebanyakan orang tidak menginginkan kita menjadi diri sendiri, tetapi menjadi yang diinginkannya.
32. Berteman dalam suatu geng yang berjumlah 5 orang atau lebih membutuhkan toleransi yang tinggi. Apalagi ketika berhubungan dengan yang namanya uang.
33. Jangan pernah mempercayai siapapun kecuali orang tua mu, seseorang yang terlihat manis bahkan dapat menyakiti dua kali lipat dari orang yang terlihat biasa saja.
34. Nasib dan takdir adalah hal yang sama. Sikapilah dengan bijaksana.
35. Berharap itu pedih. Jangan berharap pada manusia. Karena manusia itu tempat lahirnya kecewa, berhraplah pada pencipta.
36. Berjuanglah sekeras mungkin, hingga kamu tumbuh dari jerih payahmu. Gagal, bangkit lagi. Yakinlah, ketika kau masih mau berusaha, hasil tak akan menghianatinya.
37. Sudahi mengeluh dan menyalahkan ini dan itu atas ketidakberuntungan mu. Hal ini hanya akan menguras tenaga.
38. Jadilah mendiri. Jangan merengek-rengek seperti anak kecil. Karena kau sudah besar.
39. Jika memilih antara uang atau kebersamaaan, maka aku akan memilih kebersamaan. Percayalah, ketenteraman hati itu lebih dari segala-galanya.
40. Jangan terlalu kepo dengan kehidupan orang lain. Sewajarnya saja.
41. Hubungan pacaran terlalu lama tidak akan menjamin sampai ke jenjang pernikahan.
42. Jika kamu merasa kurang beruntung, lihatlah youtube dan lihatlah bagaimana orang -orang dengan kekurangan fisik mampu bertahan dalam pahitnya dunia. Darisana, kamu akan mencoba untuk bersyukur.
43. Jujurlah. Jujurlah. Jujurlah.
44. Harus bisa berdiri sendiri, bahagia atas diri sendiri dan percaya pada diri sendiri. Kuncinya cintailah dirimu.
45. Tidak semua orang baik diluar rumah itu juga baik kepada kaluarganya, dan sebaliknya.
46. Berhentilah membanding-bandingkan kehidupanmu dengan orang lain. Posisimu bisa saja posisi yang dikehendaki orang lain.
47. Jika boleh memilih, aku tidak ingin mengenal jejaring sosial.
48. Dan ternyata, mengatakan “ TIDAK” pada orang lain itu penting.
49. Foto itu menipu. Percayalah dengan apa yang kamu lihat.
50. Jadilah dirimu sendiri. Sebaik pribadi yang kamu inginkan. Jangan mau berubah karena orang lain atau disuruh orang lain. Pikirkan kebahagiaanmu.
51. Ketika sampai di nomor 51, Akupun merasa senang, karena dari sini Aku mengetahui, bahwa tulisan ku telah selesai. Dan aku akan mengakhirinya. Selamat malam. Selamat tidur dan sampai jumpa...


Alahan Panjang, Jumat, 14 Februari 2020
#FATMA ZAHRA