Sunday 3 November 2013

Seandainya...


Seandainya ku punya sayap  ku akan terbang melewati bangunan yang menjulang tinggi, ku akan manari mengelilingi indahnya langit biru, 
ku akan berputar-putar sambil tertawa menikmati hidup yang penuh anugerah.Kuasa illahi yang melimpah kepadaku akan kusyukuri sambil menadahkan tangan dihadapannya. 
      Kuingin belajar menggapai bintang-bintang yang selalu menerangi,
ku ingin hidup sebagai lapisan ozon yang selalu melindungi dari teriknya cahaya matahari. Diatas awan ku ingin melihat negeri yang indah, yang dipenuhi kalap kelip sang pelita. 
     Lalu ku menuruni lembah terjal sambil menatap rindangnya pohon-pohon, kuingin sepertinya, menjadi pelindung bagi siapa saja yang ada didekatnya. Ku hinggap di atas dedaunnya sambil menatap binatang liar yang mengelilinginya. 
    Setelah lelah menghampiri, ku pergi menuju pegunungan yang tinggi melewati  lautan merah yang begitu luas, ku kepakkan sayapku sambil bergembira ria bersama kawananku. 
   Ku hinggap ditiang listrik dipertengahan kota melihat perjuangan sang pengatur lalu lintas. Lalu ku tatap seorang tua reot yang diseberangkan seorang anak kecil melului zebra cross. Suasana keramaian Mengisyaratkan ku akan kehadiranku. Ku hanya seekor binatang kecil yang tidak mempunyai apa-apa. Ku hanya menghayal terlalu tinggi untuk menjadi sesuatu yang berharga.  Sambil terdiam ku  merenungi usia ku yang tinggal sedikit. Aku tak menyadari, kemana waktu yang telah kuperoleh, apa yang bisa ku lakukan untuk mengisi waktu itu.
     aku hanyalah seekor binatang kecil  yang bodoh yang hanya kian kemari mencari kesenangan belaka, aku tak peduli bagaimana keadaan orang lain, bagaimana keadaan orang yang ada disekitarku,  aku juga tak tau bagaimana susahnya orang lain mencari kehidupan. Seandainya ku masih bisa bertahan seperti suasana silam, kuakan berubah menjadi sosok yang selalu dirindukan, yang kehadiranku selalu ditunggu untuk membantu sesama. 

 


By:fatma zahra