Sunday 11 February 2018

Aksara Kesunyian...


Sumber: doc.pribadi
Mungkin, Kau akan menganggap Aku bodoh ketika menuliskan kata-kata lewat Microsoft word, lalu memposting, hingga beberapa orang mampu membacanya. Tapi tak apa. Ini hanya segenap curahan hati yang mengerakkan jari-jari untuk mengetikkan aksara-aksara kesunyian.
Sayang…mungkin Kau tak akan percaya dengan rasaku, bahkan sesekali kau melempariku dengan istilah “kasihan atau keterpaksaan”. Lalu Kau pun merasa seolah Kau yang bersalah atau pun Kau yang harus dihukum atas ketidakadilan ini. Tapi, itu tidaklah benar. Cinta bukanlah suatu keterpaksaan. Jika sedikit saja kau memainkan logika, mungkin Kau tak akan menyalahkan diri. Karena, bagaimana mungkin kita bertahan sejauh ini jika hanya dilandaskan kepura-puraan?. Mungkin itu hanyalah suatu kekeliruan. Kita punya cinta. Bagaimana mungkin kita melewati malam-malam tanpa ada cinta diatasnya? Bahkan diantara kitapun rela begadang demi yang lain.  Aku tahu, cintamu cukup besar untukku. Bahkan diriku pun tak mampu untuk menapisnya. Yang perlu kau tau, jauh dilubuk hatiku, aku juga memiliki rasa yang sama terhadapmu. Rasa menyayangi dan takut kehilangan.
Sayang…mungkin jika Kau iri dengan hubungan orang lain, wajar saja. Bahkan sesekali Aku juga merasakan hal yang sama. Mungkin kau akan iri dengan seorang cewek yang perhatian, pengertian, ataupun peduli terhadap cowoknya. Mungkin itu tak pernah kau dapatkan dariku. Mungkin kau akan men-judge aku sebagai seorang cewek yang cuek, tidak perhatian, egois, selalu menuduh yang tidak-tidak, tidak pernah menchat duluan atau pun hal lainnya. Mungkin kau juga akan berfikir hubungan kita tidak seromantis yang dilalui pasangan kebanyakan. Mungkin “Status Pacaran” adalah hal utama yang mendasari hal ini. Bersabarlah hingga waktunya tiba. Ku harap, Kau bisa mengerti dengan semua itu. Biarlah orang lain dengan caranya, sedang kita dengan cara kita. Aku yakin, tentu kau lebih paham tentang itu.
Sayang…Kita sudah sama-sama dewasa. Kita bukan lagi anak SMA dengan seragam abu-abu yang meliliti bagian tubuh. Kita punya prinsip. Aku dan kamu tentu berbeda. Tapi setidaknya kita punya tujuan bersama untuk saling membahagiakan. Karena bahagia yang sesungguhnya ketika kita tidak lagi menyandang prediket “Status Pacaran”.

Jika Kamu melakukan yang terbaik, maka balasannya tentu juga akan terbaik, jika Kamu melakukan yang buruk, Aku doakan semoga Aku medapatkan yang lebih baik darimu

Aku selalu ingat kata-katamu. Bahkan kata itu telah berulang kali mendesir ditelingaku. Hanya saja berharap, semoga diantara kita memang sama-sama melakukan yang terbaik. Karena jika pun terjatuh, tentu kita tidak akan menyesal terlalu dalam.

“Cinta adalah menjaga”.

Terima kasih kau telah menjagaku sejauh ini. Terima kasih telah memperlakukan ku dibatas kewajaran, terima kasih masih memegang teguh janjimu walaupun ada rasa yang menggelut di momorimu.

“Semua akan indah pada waktunya”.

Jika kau membaca tulisan ini, berjanjilah untuk saling menyayangi, saling menjaga, tidak menyakiti , tidak menghianati serta berjanjilah untuk kita selalu bersama.


#FATMA ZAHRA
Alahan Panjang, 12 Februari 2018