Wednesday 3 May 2017

Jangan Pernah Menduakan Kepercayaan..

Jangan pernah menduakan kepercayaan..

Siapa yang paling pintar mengadu domba? Dialah yang mengingkari kepercayaan..
“ Ibarat bak menginjak paku, jika kaki telah menginjak paku, kaki  yang kedua tentu tak kan mau lagi. Bahkan lebih menghindar dan waspada”. Pun demikian, jangan bermain diatas kepercayaan, karena kepercayaan sesuatu yang berharga. Bahkan sekali pun digantikan emas permata, tak kan mampu menandingi nilainya.
Kepercayaan berurusan dengan hati. Kau pasti tau bagaimana hati kan?  Hati itu rapuh. Jika detinjau dari segi fisiologi, hati itu pusat metabolisme. Maka semua yang baik ataupun yang buruk akan diolah didalamnya. Begitupun bak kata ulama “ Hati adalah raja, sedangkan anggota badan ibarat prajuritnya. Bila sang raja buruk maka akan buruk pula prajuritnya”. Begitulah keistimewaan hati. Hati akan berkuasa diatara seluk beluk jasmani dan rohani.  Jadi, jika hanya bermodal kepercayaan ketika bermain dengan hati jangan mendua diatasnya.
Kau mungkin pernah melihat negara yang ombang ambing diatas maraknya kekuasaan. Pemimpin yang tak lagi percaya kepada rakyat atau pun rakyat yang tak lagi percaya kepada pemimpin. Kau tau kenapa? Itu karena hati telah terkalahkan oleh pengkhianatan. Kepercayaan yang sedang teringkari.
Suatu hari kau mungkin bisa mengelabuhi insan bernyawa, baik dengan kata ataupun tingkah laku yang meyakinkan. Lalu, orang yang mempercayaimu hanya terdiam, mengiyakan, bahkan tersenyum. Ketika waktu yang tak diduga menunjukkan wujud aslinya, ketika masa yang tak kau hendaki menyapa, saat itulah semua kepercayaan akan hilang terhadapmu. kau mungkin tau, bagaimana sulitnya menjaga kepercayaan. Bahkan seorang teman pun akan rela mengurai air mata demi mempertahankan kepercayaan terhadap kawanannya.
Kepercayaan memang sepele. Jadi jangan dikira ketika kau telah berhasil merusaki kepercayaan, kepercayaan itu akan kembali lagi. Mungkin bisa, hanya saja butuh waktu bertahun-tahun. Mesti kau tau, ketika waktu itu, orang yang kau ingkari kepercayaannya akan tetap tersenyum kepadamu, mereka akan seperti biasa. Akan tetapi mulut dan hati tak lagi seimbang. Mulut bisa mengatakan “ya”, tetapi hati mengatakan “tidak”.
“ I will forgive, but I won`t forget and I hope you know you`ve lost my respect”
Hanya saja berpesan, ketika seseorang benar-benar mempercayaimu, jangan kau rusak kepercayaannya, jangan kau hancurkan mahkotanya. Jangan kau jadikan kepercayaan sebagai batu loncatan untuk memperoleh kemenangan pribadi. Ingat,
“Kepercayaan lebih erat simpul nya dari tali dan lebih membahayakan geriginya dari gergaji, jadi berhati-hatilah ketika bermain dengan ucap dan laku. Jangan memberanikan diri menduakan kepercayaan. Karena kau akan tau sendiri akibatnya bukan?

#FATMA ZAHRA
Padang, 3 Mai 2017