Friday 26 February 2016

"Seandainya Aku Bahan Baku Formula Obat, Aku Ingin Menjadi…"


"Seandainya Aku bahan baku formula obat, Aku ingin menjadi…

        
Sunber: doc.pribadi
  Zat aktif, Aku ingin bermanfaat  walaupun  kecil, walau sedikit  Aku ingin berefek yang luar biasa. Bisa mengobati ataupun menyembuhkan raga yang luka. Obat, terkadang Aku sering disebut sebagai racun. Tentu saja , namun itu bagi iblis dan setan-setan yang  menyalahkan kegunaanku. Aku bukanlah seburuk yang mereka kira,  bukan juga sebaik yang mereka rasa, tapi  tergantung pada bagaimana mereka memaknai kehadiranku. Sombong, bukan. Tapi Aku tau efek Ku terlalu besar bagi mereka. Aku bisa menjadi dewi penyelamat  bahkan kadang Aku bisa menjadi sosok menyeramkan yang siap mencabut nyawa. Aku ingin keberadaan Ku harus utama diantara zat tambahan yang lain. Karena tanpaku, semua bagaikan botol kosong yang tiada isi, bangunan megah yang tiada berpenghuni.
          Pemanis, Aku bukanlah semanis yang mereka kira. Tapi Aku mampu menutupi rasa pahit yang menari dan  menggelora dilidah mereka. Aku  ingin menetap lebih lama dalam mulut agar kenikmatan ku lebih terasa. Agar Aku  merasa betapa bahagianya disukai orang-orang. Tak terlalu berharap, hanya saja dengan rasa Ku yang manis anak-anak akan lebih menyukaiku, dan mau meminumku, disebabkan mereka akan menjadi harapan  bangsa pemaju negara.
          Pengharum, dengan adanya ini berharap orang-orang akan menyukaiku. Bukan untuk sekedar di cium, namun diminum sampai  habis sesuai dengan aksara  ilmiah yang telah diatur tata cara penggunaannya seperti yang tertera  pada etiket. Aroma ku bermacam, itu agar Aku mudah dikenang, dan bagi yang tak menyukai, Aku harap untuk membuangku jauh. Berpandailah menjaga kesehatan. Karena jikalau  sehat, Aku juga akan ikut berbahagia.
          Pewarna, Aku bisa bermacam, merah, kuning , hijau, biru, pink, bahkan masih banyak  warna lain yang akan Kau temui dariku. Tapi Ku harap jika  ingin menemui janganlah semuanya. Karena itu akan menyebabkan Kau akut. Aku ingin mengenalimu, namun bukan dari penyakitmu. Aku ingin memberikan pelangi kehidupan dan kecerahan bersama kesembuhan penyakit yang kau alami. Berkibarlah, seperti pelangi sore yang membuat cereblum mu amnesia karena  kilauannya.
          Pengawet, Aku ingin bertahan lama dalam wadah yang  Ku tempati hingga masa keladuarsa Ku berakhir. Aku ingin saat waktu nya tiba, Aku akan musnah dari pandangan orang-orang yang mengenalku, namun mereka masih mengenang jasaku. Lalu mereka tersenyum dan berkata, kau lah penyelamat hidupku. Dan disaat itu aku akan kembali tersenyum kepada mereka. Dan berterima kasih.
          Penstabil, aku adalah asam atau basa yang akan menstabilkan zat aktif dan bahan lainnya. PH ku  diatur sedemikian rupa sehingga bisa memberantas makhluk-makhluk yang tak dibutuhkan kehadirannya. Sehingga raga yang berdosa bersih dari  jasad renik yang membara.
          Dan terakhir Aku ingin menjadi antioksidant. zat yang rela habis-habisan duluan bahkan mati-matian demi terselamatnya nyawa penghuni fatamorgana. Semoga dengan adanya Aku , penyakit –penyakit akan berkurang keberadaannya didunia yang fana ini…
          Dan perkenalkan, Akulah Si “OBAT” yang didambakan para pasien untuk menyembuhkan penyakitnya
          Terima kasih..
          Wassalam..

Padang, 25 februari 2016

Tuesday 23 February 2016

Hai..

Kau..Si wajah lonjong apa kabarmu? Semoga masih berseri...
Kau..Si mata sipit bagaimana penglihatanmu? Semoga masih menyala
Kau.. Si hidung sedikit mancung masih harumkah? Semoga  aroma Reflessia arnoldi tidak melekat ditubuhmu..
Kau..Si Rambut lurus masih rapikah sisiranmu? Aku harap tak seperti serabut Cocas nucifera..
Kau..Si Pipi kurus semoga cepat berisi..
Kau ..Si Mulut Balber masih adakah cerita? Aku ingin mendengar dongeng, cerita khayalan, imajinasi  cerita naruto mu..
Kau.. Si Hati masih sesuci embunkah? Semoga kejujuran selalu menyelimutimu
Kau..Si Perasaan masih bersedihkah? Semoga bahagia segera menghampirimu
Kau Si Otak..masih sibukkah mengatur perasaan? Semoga masalahmu cepat teratasii
Kau..Si Tangan boneka..masih selembut sutrakah? Semoga saja, karena handbody selalu bergantungan disaku mu..
Kau..Si Kurus masih ringankah beratmu? Kuharap makanan selalu menjamumu
Kau.. Si Tinggi lebih sedikit dariku .. tersenyumlah
Kau..Si Alarm bath..semoga tak lupa dengan tugasmu…
Kau si 4 gelar..balber..berber..berdol..alarm bath…JANGAN LUPA BAHAGIA..”


ntah apa-apa ceritanya..yang penting ada tulisan..hahahahaha

Saturday 13 February 2016

Bagimu Agama Mu Dan Bagiku Agamaku

Dari tanggal 10 kemaren, penduduk dunia maya  dari berbagai jaringan sosial dengan  gencar nya mengecam perayaan valentine days, bahkan banyak poster-poster yang memajang ucapkan tidak untuk valentine days..
Untuk muslim, Alhamdulillah jika kita tidak merayakan hari valentine..
Tetapi, tolong berhenti dengan poster yang mengatakan “Saya muslim, ucapkan tidak untuk valentine days” . lalu bagaimana jika ada seorang temanmu yang beragama selain muslim? Bagaimanakah perasaannya jika kamu mengucapkan demikian?  lalu bagaimana yang kamu rasa jika seorang non muslim membalas dengan  mengatakan  “ Saya Kristen, ucapkan tidak untuk ramadhan” atau “ Saya hindu, hindu ucapkan tidak untuk eid” atau “ Saya budha, ucapkan tidak untuk haji”?
Ingat, kita tinggal di Indonesia, Negara yang terdiri atas bermacam agama, islam sebagai  agama mayoritas memang wajib dijunjung tinggi , tapi juga perlu menghargai hak-hak agama lain yang minoritas. Karena di negara lain, Islam juga sebagai Negara minoritas Lo..          
Kejadian ini juga bisa diibaratkan ada segerombolan orang kaya, nah kamu hanya sebagai orang yang tidak memeliki apa-apa, lalu bagaimana jika mereka mengatakan “ Geng kita hanya untuk orang kaya saja, dan bukan untuk orang miskin” bagaimana perasaan kamu?? Merasa terasingkan bukan?

Yang penting  ingat aja “ La Kum Dii Nukum  Waliyadin” “ Bagimu Agama Mu Dan Bagiku Agamaku” kita sebagai orang yang beragama islam lakukan saja yang terbaik menurut agama kita, dan agama yang lain biarkan saja mereka melakukan apa yang terbaik menurut ajaran agama mereka..karena didalam beragama itu tidak ada paksaan lo..

Wednesday 3 February 2016

Maaf Belum Bisa Menjadi yang Terbaik..

Dimalam kelam tanpa cahaya, dipetak ruang segi empat aku mengingat apa yang kau ucapkan sekitar jam 10 kemaren.. Sejenak aku berfikir, dan akupun mulai sadar, kau benar, aku hanya lah seorang yang cuek yang tak ada perhatian kepadamu.. Kau benar, mungkin hanya kau yang terlalu berharap kepadaku sedangkan ku tidak.. Kau benar, terkadang aku hanya menganggap diriku ratu..Apa yang kau katakan memang benar.. Aku hanya menunggu namun tak  memiliki inisiatif untuk  melakukan seperti yang kau harapkan..

Tapi taukah kau, dibalik semua itu ada suatu prinsip yang tak bisa ku ungkapkan sekarang.. Aku bukan tak berharap kepadamu, melainkan sangat berharap seperti apa yang kau lakukan..kadang mungkin aku tak tau bagaimana cara mengungkapkannya..mungkin kau benar, di umur yang 20 ini aku masih bertingkah seperti anak SMA.. Sifat dan tingkah laku yang sama sekali tidak mencerminkan sebagai anak kuliahan..kau benar, perhatian yang kau curahkan kepada ku lebih dari cukup, dan aku meng-iyakan itu..namun aku saja yang terlalu bodoh  untuk  menyadarinya.. Aku saja yang terlalu angkuh untuk orang sebaik mu..

Dengan segala rasa nyaman yang aku dapatkan sekarang, aku hanya ingin berterima kasih padamu.. Tapi kau benar, mungkin terima kasih hanya suatu ungkapan saja dan terlalu mudah untuk melakukannya..namun aku rasa aku perlu untuk mengucapkannya.. Terima  kasih atas segala bahagia yang pernah kau berikan padaku.. Terima kasih atas setiap jengkal hari yang indah yang sudah pernah aku lewati bersamamu.. Terima kasih atas sms / line yang kau kirimkan setiap hari meski kadang hanya untuk menyapa.. Terima kasih atas tawa dan tingkah konyol yang selalu kau hadirkan di setiap kebersamaan kita.. Terima kasih atas perhatian yang selalu tercurah untukku.. Terima kasih sudah pernah menawarkan masa depan padaku. Terima kasih sudah mengajarkanku tertawa saat menangis.. Terima kasih sudah membuatku merasa dihargai sebagai wanita.. Terima kasih telah memperlakukanku seperti seorang putri raja. Terima kasih sudah menjagaku dengan penuh rasa sabar dan tanpa mengeluh sedikitpun..terima kasih atas komitmen yang masih kau pegang.. Terima kasih sudah selalu ada setiap aku membutuhkanmu..Terima atas segalanya..

Namun, maaf, aku masih belum bisa membalas semua kebaikanmu.. bahkan untuk memulai sms/line saja aku masih belum terbiasa..namun aku janji akan membiasakannya untuk mu.. aku janji akan menjadi yang terbaik untukmu, untuk sekarang dan nanti ..Keep my promise...Maaf belum bisa menjadi seperti yang kau harapkan, karena sifat keras kepalaku yang masih mengendalikan tingkah ku..
maaf belum bisa memberi bahagia..

Maaf,  belum bisa menjadi yang terbaik..

Sekali lagi maaf..

karena aku menyayangimu..

Padang, 3 januari 2016