Pa, saat ini aku sedang berada didepan makam Mu yang masih
basah,
Bunga nya masih segar,
Aroma wangian-wangiannya masih jelas terasa..
Didepan makam Mu Aku berfoto..
Ya, hanya Aku dan saudara perempuanku.
Lalu, mereka pun pergi..
Kini hanya tingggal aku yang menangisi
kepergianmu..
Tak beberapa lama, aku memasuki lorong rumah..
Hampa, gelap, kosong dan tak ada orang sama
sekali..
Semua benar-benar terasa sunyi..
Aku memanggil namamu “PAPA”
Didekat pintu menuju kamar mu,
Aku menemukan sepasang sandal indian bewarna
coklat yang biasa kau kenakan..
Aku terus mencari mu berharap kau masih ada..
Aku menelusuri bilik mu,
Ku pikir hari ini adalah hari kamis
Mungkin kau akan meletakkan pakaiamu dibilik lalu
duduk di depan jendela seperti yang biasa kau lakukan setiap hari..tapi tidak
sama sekali.
Aku tak menemukan siapa-siapa..
Di bilikmu, hanya ada gantungan jeket kulit
bewarna coklat hitam yang biasa kau kenakan..
Kali ini,
Terang cahaya, berkilau nya pagi bukan lagi suatu
keindahan..
Sembari, Aku kembali berteriak memanggil namamu,
Mencari Mu di setiap sudut ruangan berharap kau
masih ada,
Teriakan Ku semakin keras, Aku pun mulai
menangis.
Lalu, Aku pun keluar dari bilik Mu,
Langkah kian gemulai, rasa putus asa semakin
besar,
Tiba-tiba...Aku melihat Mu,
Dibalik tirai jendela, Kau sedang membaca
sesuatu..
Saat itu kau terlihat anggun dengan baju batik
coklat kuning yang kau kenakan.
Tak lupa dengan peci hitam yang menghias di
dikepalamu.
Kau begitu bercahaya..
Apakah Aku bermimpi saat Aku masih bisa
melihatmu?
Tak lama, Aku mendekatimu..
Aku meminta maaf atas semua kesalahanku..
Lalu kau pun menjulurkan tangan dan mengusap
kepalaku..
Hanya itu, lalu semua berlalu.
Aku tersadar.. Dan ini hanyalah mimpi..
Kepergianmu tak benar- banar nyata..
Sungguh, Aku pun bahagia..
Lalu, Aku pun menangis sekencang-kencangnya.
Membayangkan jika ini benar-benar terjadi..
Wallahuallah, “Semua milik-Nya dan akan kembali kepada-Nya”
Terima kasih Tuhan..masih menyayangi Ku..
Terima kasih Tuhan, masih menjagakan kedua orang
tuaku untuk Ku..
Terima kasih Tuhan, masih memanjangkan umur
keduanya sehingga Aku pun masih mampu melihat wajah mereka..
Ampunilah setiap dosa nya..panjangkan lah
umurnya..
Dan berikanlah keselamatan terhadap mereka
didunia maupun diakhirat..
اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا.
“Wahai Tuhanku,
ampunilah aku dan kedua orang tuaku (Ibu dan Bapakku), sayangilah mereka
seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil”.
رَبَّنَا أَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Tuhan kami,
berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, dan jagalah
kami dari siksa api neraka.
NOTE:
Ø Sesekali cobalah untuk membayangkan orang yang paling kau sayangi.
Ø Lalu bayangkan ketika orang yang paling kau sayangi sudah tiada
Ø Apakah hari-hari mu akan seperti biasa atau gimana?
Ø Jika telah selesai, tekadkan lah untuk selalu berbuat baik terhadap
orang yang paling kau sayangi.
Padang, 18 Oktober 2017
Di suatu pagi yang kelam,
#FATMA ZAHRA
No comments :
Post a Comment