Karena gosip itu
membakar, bukan mendinginkan.
“ aku kemaren liat dia begini..terus begitu..terus bla bla bla bla bla...(panjang
lagi sambungannya)”
Emang apa untung ruginya
bagi anda?
Toh dia yang diceritain
juga ngak akan ngeh.
Sering kali saya mendengar
ucapan para teman tentang “gosip tetangga sebelah” siapa lagi coba kalau bukan
orang yang tidak disukai. Jika para cewek sudah mulai merapat, kemudian mulai
membuka mulut satu persatu,ujung-ujungnya adalah gosip. Didalamnya, semua cerita
akan terkelupas habis dari akar hingga pucuknya. Memang, begitulah hobi para
cewek,meski tak seluruhnya begitu.
Yang parahnya, kesalahan
yang nampak hanya kesalahan orang lain. Sedang dia? Jangan tanya. Jika untuk
menceritakan orang mau berlomba habis-habisan suara. Mau berdebat ataupun pukul
meja demi diterimanya pendapat. Lalu dengan bangga nya memuji diri sendiri
seperti tak ada salah. Seolah diri yang paling bersih, suci atau apalah
sebagainya. Kalian pikir itu penting bagi yang mendengar? Toh orang yang kalian
ceritakan, orang yang telah kalian makan
bangkainya juga tidak akan ngeh. ditambah lagi kalian menanyakan pendapat
tentang wacana yang telah kalian susun sedemikian rupa. Lalu kami pendengar
harus menjawab apa? Coba pikirkan, sedang kami tak ada masalah dengan orang
yang kalian ceritakan. Hubungan kami baik-baik saja, tak ada Talantuang dek ka naik ataupun tasingguang dek
ka turun”
Lalu bagaimana
jika kalian menanyakan pendapat kepada kami. Apa kami harus menjawab dengan
jujur “ Bahwa yang kalian lakukan itu hanya akan
mempermalukan diri kalian sendiri dihadapan kami “ atau “kembali
menabur minyak pada wacana yang
kalian hidupkan agar asap semakin
menyebar?” atau kami hanya “meng-iyakan-nya?”
Ketahuilah wahai
sahabat, karena pada waktu itu kami sedang berada dalam dilema. Memilih antara
meninggalkan atau masih berada dilingkaran perkumpulan. Kami masih menghormati
kalian. Kami masih menganggap kalian sahabat. Yang kalian ceritakan tak lain
adalah juga sahabat kami. Sahabat dimana kami sering bertatap muka atau pun
berdiskusi tentang materi perkulihan. Kenapa harus kalian yang menilai? Lalu menceritakan
kepada kami, toh kami juga tahu dengan sifatnya. Juga tahu dengan
kepribadiannya. Dan kami rasa kami lebih dekat dibanding kalian. Kenapa kalian
hanya bisa mengadili dia? Sedang kalian memenangkan diri sendiri dalam wacana
itu.
Coba renungkan!!!!
#Fatma Zahra
No comments :
Post a Comment