Monday, 16 November 2015

"Pagi Buta Dan Segala Yang Disimpannya"


"Sebab ada bahagia yang harus kita jaga, dan cinta memiliki cara sendiri untuk bahagia. Bukankah bahagia itu adalah tentang bagaimana kita menciptakan dan menikmatinya???"

Detik bersamamu  beberapa jam telah berlalu, namun hujan masih meninggalkan rintik-rintik manis yang jatuh manja dari atas tonggak-tonggak penyangga atap reok..
Sejenak kuhentikan langkah, tepat didepan pintu dimana aku berdiri.. Akupun mulai menikmati tiap gerak dingin yang merasuk ke dalam jantungku.
"Ah, dadaku selalu bergetar, setiap kali aku memikirkan tentangmu."
Ada begitu banyak bahasa rahasia yang ingin disampaikan oleh hujan.
Kuangkat wajah, membiarkan butiran-butiran bening itu menyapu setiap bagiannya. Kelembutan pagi buta pun mulai terasa.
"Kamu tahu, kenapa aku menyukai hujan?"
kerena hujan tak sebatas menutupi luka, atau sebuah jeda menumbuhkan segala rindu dalam dada.
Hujan adalah harapan, seperti kita yang tumbuh dari segala harapan yang diturunkan oleh Tuhan. Hingga benih-benih cinta mulai tumbuh subur di hati kita.
"Aku akan menunggumu!"
"Kenapa?"
"Sebab cinta membuatku percaya, tak ada alasan untukku tak mencintaimu. Ia yang membawamu datang, dan ia pula yang akan mengajakmu kembali pulang.
Hujan selalu dapat membawaku kepada rindu, kepada hangatnya suaramu di ingatanku. Meski aku harus dengan tabah menahan gigilnya waktu. Namun satu yang aku yakini, bahwa aku akan tetap bertahan demi semua yang telah kumiliki.
Segala rindu ini takkan sia-sia.  Kelak ... pada senja dan hujan-hujan berikutnya, aku akan dapat memelukmu tanpa jarak yang membuatku sesak. Hingga aku bisa berlama-lama menikmati matamu yang tajam. Kamu tahu? Pada saat itu, matamu akan lebih menarik dari hujan manapun, yang di dalamnya selalu kutemukan harapan-harapan, serta masa depan yang begitu panjang.

Fatma Zahra
Padang, 18 Novomber 2015

No comments :

Post a Comment