Seandainya ku punya sayap ku akan terbang melewati bangunan yang
menjulang tinggi, ku akan manari mengelilingi indahnya langit biru,
ku akan
berputar-putar sambil tertawa menikmati hidup yang penuh anugerah.Kuasa illahi
yang melimpah kepadaku akan kusyukuri sambil menadahkan tangan dihadapannya.
Kuingin belajar menggapai bintang-bintang yang selalu menerangi,
ku ingin hidup
sebagai lapisan ozon yang selalu melindungi dari teriknya cahaya matahari. Diatas awan ku ingin melihat negeri yang indah, yang dipenuhi kalap kelip sang
pelita.
Lalu ku menuruni lembah terjal sambil menatap rindangnya pohon-pohon,
kuingin sepertinya, menjadi pelindung bagi siapa saja yang ada didekatnya. Ku
hinggap di atas dedaunnya sambil menatap binatang liar yang mengelilinginya.
Setelah lelah menghampiri, ku pergi menuju pegunungan yang tinggi melewati lautan merah yang begitu luas, ku kepakkan
sayapku sambil bergembira ria bersama kawananku.
Ku hinggap ditiang listrik dipertengahan kota
melihat perjuangan sang pengatur lalu lintas. Lalu ku tatap seorang tua reot
yang diseberangkan seorang anak kecil melului zebra cross. Suasana keramaian Mengisyaratkan ku akan kehadiranku. Ku hanya seekor
binatang kecil yang tidak mempunyai apa-apa. Ku hanya menghayal terlalu tinggi
untuk menjadi sesuatu yang berharga. Sambil
terdiam ku merenungi usia ku yang
tinggal sedikit. Aku tak menyadari, kemana waktu yang telah kuperoleh, apa yang
bisa ku lakukan untuk mengisi waktu itu.
aku hanyalah seekor binatang kecil yang bodoh yang hanya kian kemari mencari
kesenangan belaka, aku tak peduli bagaimana keadaan orang lain, bagaimana
keadaan orang yang ada disekitarku, aku
juga tak tau bagaimana susahnya orang lain mencari kehidupan. Seandainya ku
masih bisa bertahan seperti suasana silam, kuakan berubah menjadi sosok yang
selalu dirindukan, yang kehadiranku selalu ditunggu untuk membantu sesama.
By:fatma zahra