Saturday, 4 January 2020

Cermin

Dulu, dia pernah menjadi cermin untuk berkaca,
Didepannya memuji diri, memaki diri,
Didepannya bercerita segala asa
Tapi seketika, dia pecah,
Menghancurkan diri menjadi berkeping luka,
Menggoreskan darah disetiap ilir retakannya,
Kecawa?? Tentu saja..
Ya, kini kuputuskan,
Cermin itu sekarang bukanlah pengharapan terbesarku.
Kau tau kenapa?
Cermin itu memang berkilau,
Dia tak hanya memperlihatkan wajahku, tapi juga mereka yang tak ku kenal
Lalu kenapa aku harus bangga jika aku mempunyai cermin itu,
Ya, dia hanya benda..
Benda mati yang kadang hanya diperolok oleh tangan  tangan jahil..
Sekarang aku bahagia jika cermin itu pecah,
Pecahlah menjadi rintihan² kecil..
Karena dari situ aku tau,
Berharap tidak harus besar,
Pecah, dan itu menandakan harus berakhir.
Selamat berjumpa di cermin berikutnya...
Darimu aku belajar, berharaplah pada diri sendiri, cintailah diri sendiri,
Jangan pernah berharap terlalu besar kepada siapapun itu
Karena kutau  diriku terlalu berharga untuk dibuang😁😁

Alahan Panjang,
Minggu, 5 Januari 2020
01.02 a.m