Mungkin, Kau akan menganggap Aku bodoh ketika
menuliskan kata-kata lewat Microsoft word, lalu memposting, hingga beberapa orang
mampu membacanya. Tapi tak apa. Ini hanya segenap curahan hati yang mengerakkan
jari-jari untuk mengetikkan aksara-aksara kesunyian.
Sayang…mungkin Kau tak akan percaya dengan rasaku,
bahkan sesekali kau melempariku dengan istilah “kasihan atau keterpaksaan”. Lalu
Kau pun merasa seolah Kau yang bersalah atau pun Kau yang harus dihukum atas ketidakadilan
ini. Tapi, itu tidaklah benar. Cinta bukanlah suatu keterpaksaan. Jika sedikit
saja kau memainkan logika, mungkin Kau tak akan menyalahkan diri. Karena,
bagaimana mungkin kita bertahan sejauh ini jika hanya dilandaskan
kepura-puraan?. Mungkin itu hanyalah suatu kekeliruan. Kita punya cinta. Bagaimana
mungkin kita melewati malam-malam tanpa ada cinta diatasnya? Bahkan diantara
kitapun rela begadang demi yang lain. Aku
tahu, cintamu cukup besar untukku. Bahkan diriku pun tak mampu untuk
menapisnya. Yang perlu kau tau, jauh dilubuk hatiku, aku juga memiliki rasa
yang sama terhadapmu. Rasa menyayangi dan takut kehilangan.
Sayang…mungkin jika Kau iri dengan hubungan orang
lain, wajar saja. Bahkan sesekali Aku juga merasakan hal yang sama. Mungkin kau
akan iri dengan seorang cewek yang perhatian, pengertian, ataupun peduli
terhadap cowoknya. Mungkin itu tak pernah kau dapatkan dariku. Mungkin kau akan
men-judge aku sebagai seorang cewek yang cuek, tidak perhatian, egois, selalu
menuduh yang tidak-tidak, tidak pernah menchat duluan atau pun hal lainnya. Mungkin
kau juga akan berfikir hubungan kita tidak seromantis yang dilalui pasangan
kebanyakan. Mungkin “Status Pacaran”
adalah hal utama yang mendasari hal ini. Bersabarlah hingga waktunya tiba. Ku harap,
Kau bisa mengerti dengan semua itu. Biarlah orang lain dengan caranya, sedang
kita dengan cara kita. Aku yakin, tentu kau lebih paham tentang itu.
Sayang…Kita sudah sama-sama dewasa. Kita bukan lagi
anak SMA dengan seragam abu-abu yang meliliti bagian tubuh. Kita punya prinsip.
Aku dan kamu tentu berbeda. Tapi setidaknya kita punya tujuan bersama untuk
saling membahagiakan. Karena bahagia yang sesungguhnya ketika kita tidak lagi
menyandang prediket “Status Pacaran”.
“Jika Kamu melakukan yang terbaik, maka balasannya tentu juga akan
terbaik, jika Kamu melakukan yang buruk, Aku doakan semoga Aku medapatkan yang
lebih baik darimu”
Aku selalu ingat kata-katamu. Bahkan kata itu telah
berulang kali mendesir ditelingaku. Hanya saja berharap, semoga diantara kita
memang sama-sama melakukan yang terbaik. Karena jika pun terjatuh, tentu kita
tidak akan menyesal terlalu dalam.
“Cinta adalah menjaga”.
Terima kasih kau telah menjagaku sejauh ini. Terima kasih
telah memperlakukan ku dibatas kewajaran, terima kasih masih memegang teguh
janjimu walaupun ada rasa yang menggelut di momorimu.
“Semua akan indah pada waktunya”.
Jika kau membaca tulisan ini, berjanjilah untuk
saling menyayangi, saling menjaga, tidak menyakiti , tidak menghianati serta
berjanjilah untuk kita selalu bersama.
#FATMA ZAHRA
Alahan Panjang, 12 Februari 2018