Jangan pernah menduakan kepercayaan..
Siapa yang paling pintar
mengadu domba? Dialah yang mengingkari kepercayaan..
“ Ibarat bak menginjak paku, jika
kaki telah menginjak paku, kaki yang
kedua tentu tak kan mau lagi. Bahkan lebih menghindar dan waspada”. Pun
demikian, jangan bermain diatas kepercayaan, karena kepercayaan sesuatu yang
berharga. Bahkan sekali pun digantikan emas permata, tak kan mampu menandingi
nilainya.
Kepercayaan berurusan
dengan hati. Kau pasti tau bagaimana hati kan? Hati itu rapuh. Jika detinjau dari segi
fisiologi, hati itu pusat metabolisme. Maka semua yang baik ataupun yang buruk
akan diolah didalamnya. Begitupun bak kata ulama “ Hati adalah raja, sedangkan
anggota badan ibarat prajuritnya. Bila sang raja buruk maka akan buruk pula
prajuritnya”. Begitulah keistimewaan hati. Hati akan berkuasa diatara seluk beluk
jasmani dan rohani. Jadi, jika hanya bermodal
kepercayaan ketika bermain dengan hati jangan mendua diatasnya.
Kau mungkin pernah melihat negara
yang ombang ambing diatas maraknya kekuasaan. Pemimpin yang tak lagi percaya
kepada rakyat atau pun rakyat yang tak lagi percaya kepada pemimpin. Kau tau kenapa?
Itu karena hati telah terkalahkan oleh pengkhianatan. Kepercayaan yang sedang
teringkari.
Suatu hari kau mungkin
bisa mengelabuhi insan bernyawa, baik dengan kata ataupun tingkah laku yang
meyakinkan. Lalu, orang yang mempercayaimu hanya terdiam, mengiyakan, bahkan
tersenyum. Ketika waktu yang tak diduga menunjukkan wujud aslinya, ketika masa
yang tak kau hendaki menyapa, saat itulah semua kepercayaan akan hilang
terhadapmu. kau mungkin tau, bagaimana sulitnya menjaga kepercayaan. Bahkan seorang
teman pun akan rela mengurai air mata demi mempertahankan kepercayaan terhadap
kawanannya.
Kepercayaan memang
sepele. Jadi jangan dikira ketika kau telah berhasil merusaki kepercayaan,
kepercayaan itu akan kembali lagi. Mungkin bisa, hanya saja butuh waktu
bertahun-tahun. Mesti kau tau, ketika waktu itu, orang yang kau ingkari
kepercayaannya akan tetap tersenyum kepadamu, mereka akan seperti biasa. Akan tetapi
mulut dan hati tak lagi seimbang. Mulut bisa mengatakan “ya”, tetapi hati
mengatakan “tidak”.
“
I will forgive, but I won`t forget and I hope you know you`ve lost my respect”
Hanya saja berpesan, ketika seseorang
benar-benar mempercayaimu, jangan kau rusak kepercayaannya, jangan kau
hancurkan mahkotanya. Jangan kau jadikan kepercayaan sebagai batu loncatan
untuk memperoleh kemenangan pribadi. Ingat,
“Kepercayaan lebih erat
simpul nya dari tali dan lebih membahayakan geriginya dari gergaji, jadi
berhati-hatilah ketika bermain dengan ucap dan laku. Jangan memberanikan diri menduakan
kepercayaan. Karena kau akan tau sendiri akibatnya bukan?
#FATMA ZAHRA
Padang, 3 Mai 2017